Kamis, 19 November 2015

Komplikasi TBC



Komplikasi berikut sering terjadi pada pasien lanjut:
  • Hemoptisis masif (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena sumbatan jalan napas, atau syok hipo¬volemik,
  • Kolaps lobus akibat sumbatan bronkus,
  • Bronkietasis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru,
  • Pneumotoraks (pnemotorak/ udara didalam rongga pleura) spontan: kolaps spontan karena bula/ blep yang pecah,
  • Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal dan sebagainya,
  • Insufisiensi kardio pulmoner (cardio pulmonary insufficiency).

Macam-macam penyakit TBC

  1. Tuberkulosis (TBC) paru. TBC paru adalah penyakit tuberkulosis yang menyerang jaringan paru-paru, namun tidak menyerang selaput pembungkus paru-paru, yaitu pleura. Tipe TBC ini banyak sekali dijumpai di masyarakat. TBC tipe ini masih dibagi lagi menjadi TBC yang diperiksa berdasarkan hasil pemeriksaan dahak. Misalnya: TBC paru BTA positif dan TBC paru BTA negatif. TBC paru ada juga yang dibedakan berdasarkan tipe pasien yang telah dirawat sebelumnya. Ada yang dinamakan TBC kasus baru, TBC kasus kambuh (relaps), TBC kasus defaulted atau drop out, TBC kasus gagal, dan TBC kasus kronis (menahun) atau persisten.
  2. TBC ekstra paru. Maksudnya TBC yang menyerang berbagai organ tubuh lainnya selain paru-paru. Misalnya menyerang selaput pembungkus paru-paru, selaput pembungkus otak dan otak, tulang, kelenjar getah bening, selaput pembungkus jantung (perikardium), organ pencernaan termasuk usus, kulit, ginjal dan saluran kemih, sistem persendian, organ kelamin, dan sebagainya.
  3. TBC milier. Istilah “milier” berarti mirip butiran padi atau jewawut. Dinamakan demikian karena memang ukuran lesinya kecil. TBC ini adalah hasil dari penyebaran TBC melalui penyebaran melalui aliran darah diikuti dengan “gerombolan” kuman yang relatif besar.
  4. TBC endobronkial. TBC jenis ini sering dijumpai pada anak, dapat terjadi dalam waktu tiga hingga sembilan bulan. TBC ini menyerang sistem saluran pernafasan yang disebut bronkus. TBC ini termasuk berat atau relatif sulit diobati karena sering disertai komplikasi.
  5. TBC diseminata. TBC tipe ini adalah hasil menyebarnya kuman TBC melalui pembuluh darah. Sering terjadi pada penderita yang sistem imun atau daya tahan tubuhnya rendah. Misalnya pada anak dan balita. TBC ini muncul sekitar dua hingga enam bulan setelah terjadi infeksi.

Cara Mencegah TBC



Mencegah penyakit tentu lebih baik daripada mengobati. Dengan mejalankan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan yang sehat merupakan kunci agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit tak terkecuali penyakit TBC.
Untuk itu sangat perlu menjaga lingkungan yang sehat seperti pengaturan syarat-syarat rumah yang sehat di antaranya luas bangunan rumah, ventilasi, pencahayaan dengan jumlah anggota keluarga, kebersihan lingkungan tempat tinggal. Melalui pemberdayaan keluarga sehingga anggota rumah yang lain dapat turut serta dan berperan dalam melakukan pengawasan terhadap si penderita dalam minum obat.
Langkah – langkah pencegahan untuk meminimalisir penyebaran penyakit TBC adalah sebagai berikut :
  • Tidak meludah di sembarang tempat upayakan meludah pada tempat yang terkena sinar matahari atau ditempat khusus sperti tempat sampah.
  • Menutup mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin.
  • Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karena kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari.
  • Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi.
  • Hindari melakukan hal – hal yang dapat melemahkan sistem imunitas (sistem kekebalan tubuh), seperti begadang dan kurang istirahat.
  • Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita penyakit TBC.
  • Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh.
  • Lakukan imunisasi pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah penyakit TBC.

    Pencegahan TBC Dengan Melindungi Diri dan Orang lain
    Jika seseorang memiliki tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat adalah menjaga kuman dari diri sendiri. Hal ini biasanya memakan waktu beberapa minggu pengobatan dengan obat tbc sebelum tidak menular lagi. Ikuti tips ini untuk membantu menjaga dan pencegahan penyakit TBC kepada teman dan keluarga dari infeksi bakteri:
  • Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk tbc aktif.
  • Ventilasi ruangan. Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam ruang tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, membuka jendela dan menggunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan luar.
  • Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika di diagnosis tb merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif. Jangan lupa untuk membuangnya secara tepat
  • Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun)
  • Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
  • Menghindari udara dingin
  • Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur
  • Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
  • Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain
  • Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein
Selain pencegahan TBC, menyelesaikan seluruh terapi obat sangat baik untuk melawan infeksi sehingga lebih cepat sembuh. Ini adalah langkah yang paling penting yang dapat diambil untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari tbc. Bila penderita menghentikan pengobatan dini atau melewatkan dosis,bakteri tbc memiliki kesempatan untuk mengembangkan mutasi yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup bahkan jika diberi obat tbc yang paling kuat sekalipun. Strain yang resistan terhadap obat yang dihasilkan jauh lebih mematikan dan sulit diobati.

Gejala Penyakit TBC




          Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah.
Agar bisa mengantisipasi penyakit ini sejak dini, berikut gejala-gejala penyakit tuberculosis yang perlu Anda ketahui.

Gejala utama
Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga pekan atau lebih.

Gejala tambahan yang sering dijumpai

  • Dahak bercampur darah/batuk darah
  • Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
  • Demam/meriang lebih dari sebulan
  • Berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas
  • Badan lemah dan lesu
  • Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan
    Sampai saat ini jumlah penderita TBC di seluruh dunia terus bertambah, karena penularan penyakit yang satu ini cukup mudah dan sulit disadari oleh orang yang tertular. Pasalnya bakteri penyebab TBC ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain melalui media udara. Secara umum bakteri ini akan menyebar ke udara saat si penderita sedang batuk ataupun bersin. Jadi apabila penderita tidak mengenakan masker, akibatnya cukup berbahaya bagi orang yang ada di sekitarnya. Bakteri penyebab TBC adalah Mycobacterium tuberculosis, di mana proses pembasmian bakteri ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Lalu bagaimana gejala TBC yang harus diwaspadai?

    Ada dua jenis TBC, yaitu TB Laten dan TB aktif. Perbedaannya adalah pada gejalanya dan penularannya. TB Laten ini lebih aman bagi orang lain karena tidak menular, namun lebih berbahaya karena biasanya tidak menimbulkan gejala-gejala yang spesifik. Sedangkan TB aktif bisa menular kepada orang di sekitar penderita dan juga menunjukkan beberapa gejala yang cukup spesifik.

    Gejala TBC aktif juga sebenarnya cukup sulit dikenali dan dibedakan dengan gejala penyakit lainnya. Pasalnya gejala akan terjadi secara bertahap dan akan semakin parah dalam waktu berminggu-minggu. Sama seperti gejala paru paru basah, penderita TBC biasanya juga akan mengalami batuk. Namun dahak yang dihasilkan dari batuknya berwarna abu-abu atah kuning bercampur darah. Berat badan juga bisa menurun secara drastis tanpa ada sebab yang pasti. Anda juga harus sangat waspada ketika penderita mengalami demam dan mengeluarkan keringat di malam hari, padahal cuaca sekitar sedang tidak panas. Selain itu Anda juga bisa mengetahui gejalanya dengan mengamati urin yang keluar. Penderita TBC biasanya mengeluarkan urin yang warnanya keruh atau kemerahan. Dan justru gejala ini merupakan gejala penyakit TBC yang sudah tahap lanjut. Maka dari itu penderita harus segera mendapatkan penanganan khusus.

Penyakit TBC

 

 


penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya MtB. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara Infeksi TB umumnya bersifat laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.

tuberculosis telah menjadi sebuah wabah endemik dengan jumlah pasien yang sangat besar di dunia. Prosentase kematian karena penyakit ini juga sangat tinggi; padahal penyakit ini bukanlah sebuah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Penyakit yang diakui sangat sulit dibendung ini dapat disembuhkan jika teridentifikasi secara dini dan berobat secara teratur ke puskesmas atau rumah sakit.